Minggu, 27 Desember 2015

Hai venthomss....

Hai venthomss....
Ga kerasa bgt udah liburan semester ganjil ke-3 lepas dari kalian.
Ga kerasa bgt udah liburan semester ganjil ke-2 yang jadwalnya beda sama kalian.

Hai venthomss....
Gimana kuliah 3 semesternya?
Gimana uasnya?
Gimana liburannya?

Hai venthomss....
Ga kerasa udah lewat berjuta waktu tanpa kalian.
Ga kerasa udah lewat jutaan menit belajar ga bareng kalian.
Ga kerasa udah lewat ratusan hari ga main bareng kalian.

Hai venthomss....
Kangen aku?
Ku kangen sekali sama kalian.

Hai venthomss....
Inget kapan terakhir kali kita duduk di satu ruangan yang sama?
Inget kapan kita duduk di bawah atap yang sama?
Rasanya udah lamaa bgt....

Hai venthomss....
Ratusan hari ya?
Jutaan jam menit detik?
Lupa sama yg udah kita lewatin.
Ku harap ngga.

Hai venthomss....
Maaf kalo ku juga sibuk sama urusanku.
Saling memaafkan juga yaa kita semua sibuk sama prioritas masing2.

Hai venthomss....
Masih bisa lagi kumpul bareng?
Bukan 15/40, 10/40, 8/40, atau bahkan 3/40.
Hmm susah...... ku kangensi yg jelas.

Kalian?
Ku takut mau share ini......

Sukses yg masih uas! Semangat!
Selamat menunggu ip/ipk!
Selamat berlibur yg sudah selesai uas!
Sukses selalu kita semua!(curtsy)

Share:

Rabu, 23 Desember 2015

Haruskah?

Ketika rindu mendobrak pertahanan
Ketika mata tak lagi membendung air mata
Ketika namamu di dalam doaku tak lagi terhitung
Ketika tawa hilang perlahan berganti perih
Ketika sakit itu sudah deras memercik
Ketika isak sudah tidak tertahan
Lalu, haruskah aku berkata "aku sudah tidak peduli"?

Share:

Senin, 23 November 2015

Nyatakah Bintangku itu?

Rasanya sudah lama.
Entah, sudah berapa lama.....
Aku sampai lupa menghitung waktunya.

Halo duniaku.
Duniaku yang jauh tetapi dekat dengan realita.
Hai, tahukah?

Tahukah bintang itu semakin jauh?
Ketika kulihat ke atas, langitku gelap.
Ketika kutatap, langitku pekat.
Bintangku itu tak pernah lagi terlihat dekat.

Kata orang berharaplah ketika sebuah bintang jatuh, harapanmu akan terkabul.
Bintangku yang kutunggu untuk jatuh, mungkin tak akan pernah jatuh.

Kata orang bintang itu selalu di sana.
Di langit Yang Maha Kuasa.
Bersinar dengan cahayanya, menjaga.
Bintangku yang ku harap cahayanya, mungkin memang tak pernah disana untukku.

Bintang yang ketika kulihat kerlipnya, membuatku tersenyum.
Sekarang dimana?
Bintang yang kugantungkan setiap mimpiku, dimana?
Bintang yang ketika melihatnya selalu kuingat doa terbaikku.
Sekarang dimana?

Duniaku,
Bintang mana lagi?
Dimana mimpiku harus kugantungkan?
Sekarang dimana doa terbaikku ku lanyangkan?

Mungkin sampai ia memang tidak ada.
Atau hanya wujudnya untukku yang tidak terlihat.
Aku tidak tahu........

Share:

Sabtu, 11 Juli 2015

I hate my reality.

Ada waktu dimana gua cuma bisa duduk terus mikir, gua ada di titik itu. Titik dimana rasanya pengen bgt nangis tapi gamau diliat orang. Mau bgt lari tapi gatau kemana.

Titik dimana tidur jauh lebih baik daripada bangun. Imajinasi jauh lebih indah daripada realita. Mimpi jauh lebih menyenangkan daripada kenyataan.

Orang-orang jadi ngeliat gua males, ngeliat gua useless. Terus gua dimarahin. Atau ditanya "kenapa?". Atau sekedar disupport "jgn sedih". Tapi gua gabutuh itu. Gua ga butuh pandangan orang lain. Gua ga butuh kata2 useless yg nantinya cuma ngegantung di telinga. Gua ga perlu dimarahin, gua 100% sadar.

Gua harus apa yg gua gatau. Gua cuma butuh temen duduk disamping gua, dengerin gua, terima gua ngapain aja. Bukannya marahin gua karena imajinasi sama mimpi gua lebih baik.

I've done enough with my reality. I'm tired of it. I wanna cry my heart out, or just run away from it. But, I can't right? So, what's wrong with me being away for a moment from my reality? People think I'm wrong and think all what I've done is wrong. Well, I'm done.

Share:

Minggu, 08 Maret 2015

Tuhan, kenapa?

Tuhan, kenapa tidak Kau angkat aku ke langit-Mu? Menyatu tinggi disana bersama dzat yang tak pernah terlihat?. Tuhan, kenapa Kau tidak jadikan aku bintang di langit-Mu? Seperti mereka yang telah tiada. Sebagai pengingat mereka yang peduli. Tuhan, kenapa Kau tidak jadikan aku tetes-tetes air hujan bersama dengan awan yang menggantung sendu di langit-Mu? Agar mereka mengingat kembali kenangan tentangku yang telah pudar. Tuhan, kenapa tidak Kau bawaku ke alam-Mu yang tak terlihat?. Kenapa aku masih disini, Tuhan?. Aku ingin pergi ke tempat dimana tak ada lagi yang datang menyakiti hatiku, Tuhan. Aku ingin lari dari mereka yang menjatuhkanku, Tuhan. Aku ingin dihargai. Ingin dirindukan. Aku ingin menjadi penting. Aku ingin dicari. Tuhan, bukankah milik-Mu luas?. Aku ingin bebas dari semua rasa dan bebanku, Tuhan. Aku ingin menghentikannya, Tuhan, menyakiti orang lain. Kenapa tidak Kau hentikan air mata dan kedipan mataku, Tuhan?. Kenapa tidak Kau hentikan detak ku untuknya? Kenapa tidak Kau hentikan aku untuk mengucap doa untuknya? Tuhan kenapa aku masih disini? Tak bisakah aku pergi sebagaimana ia pergi dari ku selamanya? Tak bisakah aku berjalan duduk disamping-Mu? Dicintai oleh-Mu dan aku mencintai-Mu, melebihi apa yang menjadi tolak ukurnya, Tuhan?

Share:

Minggu, 01 Februari 2015

Malaikat tanpa sayap

Percaya atau ngga di dunia ini sungguhan ada malaikat. Ada banyak sekalii. Kalian cuma perlu tau lebih banyak, bahwa malaikat baik hati itu ga selalu bersayap, ga harus cantik/ganteng, ga perlu sempurna. Mereka itu ada. Bahkan diantara orang yang paling kalian kenal, ibu. Lalu ada mungkin diluar sana. Orang yang paling tau rasanya sakit, yang paling ngerti rasanya berkorban untuk oranglain, yang paling manis tersenyum padahal paling hancur, yang ikhlas dan sabar, yang selalu membiarkan dirinya sakit asalkan bukan oranglain, yang tau rasanya kehilangan, yang banyak menangis dalam diam, yang polos, yang terlalu berharga untuk dilewatkan tapi tak pernah dilihat. Dia ada. Malaikat tanpa sayap itu ada. Tersenyum dengan hati yang luka menunggu dihargai dan dicintai, diluar sana. Sendiri.

Depok, 2015.

Share:

Sabtu, 24 Januari 2015

Cikampex 2015

Rasanya menyenangkan untuk kembali. Mengenang. Waktu-waktu yang baru kusadari begitu berharga dan berarti disini. Rasa rindu menguap begitu saja ketika aku kembali kesini. Rasa rindu akan segala waktu dan kenangan, rasa rindu akan teman-teman seperjuangan, dan rasa rindu tentangnya yang lagi tak tahu kapan akan hilang. Kenangan itu mengalir tanpa ampun, mendobrak pintu yang seharusnya sudah kututup dengan rapat. Pahit dan manis, senang dan sedih, tangis dan tawa sudah banyak kulalui disini. Hari ini aku kembali bersama teman seperjuanganku membagi pengalamanku. Tapi bagi kami 2014 ini ajang reuni besar di tempat kami berjuang dulu. Entah apa yang kurang aku rasakan, mungkin itu dirinya. Aku senang, bangga. Sungguh. Almamater universitas kami dengan bangga kami pakai di tempat perjuangan kami. Tapi kenapa waktu begitu cepat? Rinduku masih meradang. Aku harus berpisah lagi? Tak adil. Hari ini emosi yang kurasa terlalu aneh tapi aku berterimakasih untuk hari ini, untuk galan2k14. Dan untuknya yang walaupun tak ada disini, aku harap kau ada.

24januari 2015, SMAN 39 Jakarta.

Share: