Ketika hidup membawaku terus berjalan, semakin
dekat dan dekat dengan yang kutuju. Aku dihadapkan dengan berbagai pilihan,
sementara hanya satu yang harus dipilih. Bukan kah hidup kadang tak adil,
selalu dua pilihan yang diberikan baik atau buruk, benar atau salah, pergi atau
tinggal.
Di sini. Sekarang di sini, aku tak pernah tau akan
seperti apa, seberapa besar pengaruhnya, kehidupan baruku. Tapi keputusan
menuntunku, kesebuah kenyataan. Pertemuan. Kehidupan yang akan kujalani, tidak
kah terlalu awal? Tidak kah terlalu cepat?. Kadang aku dan yang lain masih
sama-sama memikirkan perpisahan kami sebelum ini. Tapi inilah yang disajikan,
inilah keputusan, ini yang mungkin kami butuhkan.
Aku disini berdampingan dengan yang lain, orang-orang
dari luar sana, yang tak mengenal. Hanya menatap satu sama lain, berbicara
perkenalan, topik ringan dan sederhana. Memulai dengan jabatan tangan dingin
dan senyum formalitas. Berdiri sendiri-sendiri. Aku bertanya, inikah keluarga?.
Aku mengeluh, ingin kembali ke waktuku sebelumnya, ke orang-orangku dulu yang
lama ku kenal.
Satu, dua, tiga... hitungan ringan, bertambah satu demi
satu yang seperti detik-detik waktu. Satu demi satu aku mulai mengenal, hal-hal
selalu bisa berubah, tapi apa yang aku dan yang lain pikirkan hanyalah
perasaan, pendapat, pandangan yang pasti terlalu awal. Ini keluargaku. Sebuah
nama XECERIA.
Bagaimana akhirnya kita saling mengenal, saling
membantu, menopang, berharap, berbagi, menyayangi, segalanya. Keluarga, ingat?.
Hal-hal berubah, perasaan berubah, dan kita berubah. Konflik tak pernah bisa
dihindari, ingat ketika kita bertengkar, membentuk kubu-kubu, bernaung untuk
segala rahasia?. Tapi, toh, kita keluarga. Pada akhirnya kita tetap satu, kita
tetap saling membutuhkan. Kembali membuka diri lebih banyak, tersenyum lebih
banyak bukan lagi formalitas tapi ketulusan, tertawa lebih banyak. Itu yang
dibutuhkan.
Bagaimana kelas lain mengatakan kita kelas yang solid,
tak semudah yang terlihat mempertahankannya, tak semudah yang terdengar
melakukannya. Kita manusia, dengan pikiran berbeda. Tapi, kita tetap satu pada
akhirnya. Bagaimana kita bersahabat, merekam kenangan.
Sulit percaya, bahwa waktu akan kembali memisahkan kita
setelah pertemuan yang dibuatnya. Sulit meyakini, bahwa satu tahun itu telah
berlalu. Terlalu banyak cerita, perjuangan kita, perasaan kita. Perpisahan ini
sementara, yang membawa kita jauh lebih dekat dengan tujuan kita bersama.
Kembali aku mengeluh, bisa kah kuulang waktu, merasakan lagi. Bisakah
menghitung mundur? Mengurangi waktu. Empat, tiga, dua, satu.... bisakah memulai
kembali. Bahkan sebelum berpisah aku telah merindukan waktu kita yang dulu.
Kita tetap keluarga, tetap saling menyayangi, tetap
percaya. Kita XECERIA. Terimakasih XE, untuk 1 tahunnya, untuk waktu-waktu kita, dan segala harga yang tak pernah lunas terbayarkan. ♥♥
Kami
anak-anak berprestasi
Sama-sama
makan nasi
Kita
semua sama, kita satu keluarga
Berusaha
gapai cita-cita
Ada
yang ingin jadi dokter
Ada
yang ingin jadi presiden
Bahkan
anggota DPR
Kami
yakin kami gak korupsi
Karena
kami berprestasi
Karena
kami berprestasi
Ooo,
Sepuluh E, Sepuluh E
Kami
S’puluh E
XXX Part Of XECERIA