Aku batu karang yang habis terkikis ombak.
Aku pernah berdiri tegak di sisi pantai.
Aku pernah menantang di bagian terdepan pulau.
Aku pernah menerjang jutaan kubik air.
Aku pernah menjadi habitat bagi penghuni laut.
Aku pernah diterpa bermacam cuaca.
Sampai akhirnya aku hancur.
Kalah dengan usaha lautan menerjangku.
Akhirnya aku hancur.
Tanpa adanya usaha yang menguatkanku.
Aku hilang ditelan ombak.
Tanpa pernah ada yang melindungiku.
Aku serpih. Tak dikagumi. Hilang.
Tanpa ada yang menghargaiku.
Minggu, 20 Maret 2016
Rabu, 16 Maret 2016
Teruntuk Penyesalan
Teruntuk setiap orang yang dulu pernah ku lewatkan.
Maafkan aku, karena aku sekarang tahu itu menyakitkan.
Teruntuk setiap rasa yang tak pernah ku ungkapkan.
Maafkan aku, sekarang pun ku tahu menunggu menyakitkan.
Teruntuk setiap hati yang dulu pernah ku patahkan.
Maafkan aku, sekarang aku sangat tahu itu menyakitkan.
Teruntuk semua orang yang pernah kutinggalkan.
Maafkan aku, sekarang ku teramat tahu sendiri itu menyakitkan.
Teruntuk semua tangan yang pernah ku tepis.
Maafkan aku, karena aku tahu sekarang pertolongan mungkin tidak datang dua kali.
Teruntuk pemberi kesempatan yang dulu ku sia-siakan.
Maafkan aku, sekarang aku sangat tahu penyesalan akan ada selalu
Aku bersalah karenanya.
Aku terlalu penuh ragu.
Hingga ku rapatkan bata ku.
Aku menyesal karenanya.
Aku tahu itu.
Atas segala rasa dan waktu yang ku tinggalkan.
Aku minta maaf.
Di waktu kesibukan yang hampir tak bercela.
Depok, 16 Maret 2016
Minggu, 06 Maret 2016
Aku ingin......
Aku ingin meneriakan setiap kata lelahku
Aku ingin mengelukan seluruh keluhku
Aku ingin mematikan seluruh reseptor sakitku
Aku ingin membiarkan air mataku jatuh sebagaimana mestinya
Aku ingin menggelapkan duniaku
Aku ingin hilang ke dalam mimpiku
Aku ingin jatuh menuju hati yang kucintai
Aku ingin bersandar
Aku ingin melepas semua belenggu
Aku ingin berlari melawan angin
Aku ingin memberhentikan waktu
Aku ingin sebagaimana mestinya tetap menjadi aku
Aku ingin aku mengakuinya, selalu
Walaupun dunia mengikis itu.
Sabtu, 05 Maret 2016
Kemudian Hampa
Apabila habis bata pertahananku
Tinggi sudah titik jenuhku
Lelah sudah seluruh pikiranku
Berkeping pula hatiku
Sampai aku tak tahu apa yang membelengguku
Hingga habis reaksiku
Aku diam
Aku diam
Aku terdiam
Kemudian......... hampa.